Temu Ide bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas (PPDI) Baubau menyelenggarakan program pelatihan dengan berbagai topik penting dalam rangkaian pendampingan. Seperti teori dan praktik fotografi dasar, pengelolaan media sosial, public speaking, serta tata kelola dan pendataan organisasi, untuk membantu peserta memperkuat personal branding, pemasaran produk, serta meningkatkan efektivitas administrasi kelompok.
Peningkatan kapasitas yang berlangsung berlangsung sejak Januari - Maret 2025, bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas yang telah memiliki usaha di sektor jasa maupun produk (kuliner dan kerajinan tangan). Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan mereka dalam membangun identitas bisnis yang lebih kuat dan meningkatkan daya saing di pasar digital. Selain itu, aspek pendataan organisasi menjadi fokus penting, karena pencatatan yang sistematis dapat membantu kelompok disabilitas dalam mendapatkan akses lebih luas ke peluang usaha, pelatihan, serta program bantuan dari berbagai pihak.
Temu Ide bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) secara rutin mengadakan peningkatan kapasitas pengembangan produk pangan berbahan rumput laut, yang nantinya dipasarkan melalui media sosial. Berlokasi di showroom Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Baubau, pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan anggota penyandang disabilitas untuk menghasilkan produk inovatif dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam di wilayah sekitar, berupa rumput laut dan dipasarkan ke wilayah sekitar atau luar Baubau.
Selain PPDI, beberapa kegiatan juga berkolaborasi dengan peserta lain seperti kelompok IKM Batusori Barokah, IKM Teluk Palabusa (Oisiymo), IKM Palabusa Mekar (Rumpu Tawoqu), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Baubau. Produk yang dihasilkan dari pelatihan ini yaitu otak-otak rumput laut dan tahu bakso rumput laut yang diolah dengan panduan tim ahli pangan dari Temu Ide.
Selain pengembangan inovasi produk, peserta juga diajak untuk belajar teknik fotografi dan juga optimalisasi penggunaan media sosial seperti Instagram dan Facebook. Setiap minggunya, peserta mendiskusikan hasil unggahan untuk mendapat masukan dari pendamping Temu Ide. Hal ini bertujuan untuk mengajak peserta menjadi lebih terbiasa untuk memanfaatkan platform digital dalam melakukan promosi produk. Mari dukung upaya Temu Ide dalam mencapai pemberdayaan komunitas yang inklusif!